Monday 25 January 2016

TUMBUHKAN OPTIMISME DALAM HIDUP



Sebenarnya optimisme adalah keyakinan yang akan membawa Kita kepada pencapaian. Optimisme adalah awal pencapaian, dan pencapaian adalah awal sukses dan awal prestasi Kita. Optimis dalam Islam, khususnya dalam Ilmu Tasauf yang mempelajari tentang diri manusia, lebih dikenal dengan istilah raja’. Raja’ (harapan) merupakan suatu maqam bagi orang yang berjalan menuju Allah dan hal (sifat mental) bagi orang yang menuntut dan ingin mencapai ketinggian budi. Optimis menurut para Ahli adalah sesuatu yang terlintas di dalam hati yang merupakan harapan pada masa yang akan datang. Rasa lapang dada karena menantikan yang diharapkan dimana hal yang diharapkan itu memang mungkin terjadi.

Jika kita memiliki mimpi besar, maka awali dengan optimisme yang besar pula. Semakin besar optimisme kita, akan semakin besar energi yang kita miliki untuk meraih impian kita. Impian besar bisa diraih dengan optimisme besar. Sementara, impian kecil pun tidak akan tercapai jika kita tidak memiliki optimisme sama sekali.

Optimisme ibarat sebuah keran air dan air ibarat energi. Tidak peduli seberapa besar air yang dimiliki, jika keran tertutup, maka tidak ada air yang akan bisa mengalir. Maka bukalah kerannya, air akan mengalir sesuai besar keran yang dibuka.

Potensi energi yang dimiliki manusia itu sangat besar. Sayangnya, kebanyakan orang malah lebih suka menutup atau menyumbat energi itu dengan perasaan pesimis. Akibatnya potensinya akan tersumbat, tidak pernah keluar. Manusia bukan tidak punya potensi, tetapi kebanyakan manusia sendiri yang malah menyumbat dan menutup rapat potensinya.

Jika seseorang tidak memiliki harapan, apa yang akan dia lakukan? Tentu tidak mungkin dia melakukan sesuatu, alias diam seperti batu. Dia tidak akan bertindak, sebab dalam pikirnya mengatakan buat apa bertindak?.

Ciri orang yang tidak memiliki harapan atau pesimis sering mengatakan “tidak mungkin”. Dia akan berdalih atau menyalahkan semua hal kecuali dirinya. Jika tidak ada tindakan, apakah dia akan mendapatkan apa yang dia inginkan? Mungkin saat kita masih kecil, cukup merengek kepada orang tua, apa yang kita inginkan bisa datang dengan sendirinya. Tapi, dalam kehidupan nyata tidak bisa begitu. Kita disuruh untuk berusaha agar kita bisa mendapatkan apa yang kita inginkan.

Maka jelas, bahwa optimisme sangat penting untuk keberhasilan kita. Tanpa optimisme seseorang tidak akan bertindak, tanpa tindakan dia tidak akan meraih pencapaian apa pun. Maka bangunlah optimisme kita, jadikan yang “tidak mungkin” menjadi mungkin. seseorang yang memiliki impian besar dan banyak orang mengatakan “tidak mungkin”. Namun dia tidak terganggu dengan omongan orang, impian itu terus dikejar, dan sampai akhirnya terwujud. Sebuah pembuktikan bahwa apa yang dikatakan orang “tidak mungkin” sebenarnya adalah mungkin.

Kadang, kita tidak mengatakan sesuatu itu “tidak mungkin”, namun kata-kata kita dan tindakan kitalah yang secara tidak langsung mengatakan “tidak mungkin”. Alasan adalah mewakili pikiran kita. Jika kita memiliki banyak alasan agar kita “tidak perlu” meraih sesuatu padahal sebenarnya diinginkan, itu artinya pikiran bawah sadar kita mengatakan tidak mungkin. Atau, bisa jadi tidak ada kata-kata apa pun yang keluar, tetapi kita tidak mau mengejarnya padahal kita inginkan, itu juga bisa merupakan sebuah gambaran, bahwa pikiran bawah sadar kita mengatakan tidak mungkin. Ya, letaknya ada di pikiran bawah sadar. Seringkali pesimisme itu ada di dalam pikiran bawah sadar. Artinya tanpa kita sadari, tetapi akan tercermin dari pencapaian kita saat ini.

Percaya diri sangat berkaitan dengan optimis, khusunya akan kemampuan diri sendiri. Orang percaya diri adalah orang yang yakin dengan potensi dirinya cukup untuk melakukan sesuatu. Jika dia merasa tidak mampu, dia akan belajar dan yakin akan mampu. Sikap seperti inilah yang akan menjadi seseorang bertindak.

Berbeda dengan orang yang rendah diri (kebalikan percaya diri) dimana dia merasa tidak mampu dan selamanya tidak akan mampu. Jika demikian, maka dia tidak akan bertindak dan cukup mengatakan, “saya tidak bisa”.

Sama hal dengan pesimisme, rendah diri tidak selamanya berupa kata-kata, tetapi tercermin sejauh mana kita bertindak. Tindakan kita akan menunjukan tingkat kepercayaan diri Kita. Jika level kepercayaan diri Kita 5, maka tindakannya pun tidak akan lebih dari 5.

Langkah – langkah menumbuhkan sikap Optimis Menumbuhkan sikap optimisme tidaklah mudah dilakukan, tidak seperti menerima dan menghafal konsep-konsep optimisme. Dalam menumbuhkan sikap ini tentunya memerlukan kiat ataupun langkah yang tidak mudah untuk dilakukan. Namun kalau kita sudah bersikap pesimistis maka sikap optimisme ini tidak akan dapat terealisasikan, bagaimana bisa merealisasikan sikap optimisme dalam kehidupan kalau kita sudah bersikap pesimistis untuk menumbuhkan atau merealisasikan sikap ini. Berikut langkah – langkah yang dapat meningkatkan rasa optimisme dalam diri, antara lain sebagai berikut :
1.      Temukan hal-hal positif dari pengalaman kita di masa lalu.
2.      Tata kembali target yang hendak kita capai.
3.      Pecah target besar menjadi target-target kecil yang segera dapat dilihat keberhasilannya.
4.      Bertawakallah kepada Allah setelah melakukan ikhtiar.
5.      Ubah pkitangan diri kita terhadap kegagalan.
6.      Yakinkan kepada diri kita bahwa Allah SWT akan selalu menolong dan memberi jalan keluar.

Langkah – langkah menghilangkan sikap pesimis Pesimis adalah kondisi pikiran yang melihat dunia ini selalu negatif. Memang tidak harus semuanya terlihat negatif, mungkin untuk aspek kehidupan yang lain seseorang menerima dengan positif, tetapi untuk aspek lainnya dia melihatnya dengan negatif. Artinya mungkin ada seseorang yang pesimis hanya untuk sebagian aspek kehidupan lainnya. Muara dari pesimis adalah sikap putus asa, sebuah sikap yang menganggap tidak ada lagi (habis) harapan positif. Pesimis dengan sikap putus asa adalah sesuatu yang tidak bisa dipisahkan. Saat kita membahas pesimis, kita juga sekaligus bicara tentang putus asa.

Pesimis menyebabkan kita putus asa, dan penyebab putus asa adalah pesimis. Penyebab Pesimis Bagi orang yang pesimis, mereka pesimis karena “fakta dan logika berbicara”. Mereka akan berskitar pada fakta tentang hel-hal negatif, akibat buruk, dan kekagagal yang ada. Ini akan menjadi alasan bagi mereka, bahwa berpikir negatif itu wajar sebab fakta berbicara. jadi, jangan biarkan sikap pesimis tumbuh dalam hati Kita. Adapun langkah – langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi rasa pesimis adalah sebagai berikut :
1.      Bangun sikap optimis.
2.      Hilangkan sikap ragu dalam diri Tentukan tujuan hidup sebenarnya.
3.      Kuatkan iman dalam diri.
4.      Percaya pada Allah SWT, bahwa Allah akan selalu menolong kita dalam kondisi apapun.

Jadi, Betulkah Untuk Sukses Itu Tidak Perlu Optimisme dan Percaya Diri? “Ah, untuk sukses itu yang penting bertindak, tidak perlu percaya diri atau optimis”. Mungkin yang mengatakan ini orang sukses alias superkaya. Percayalah, orang yang mengatakan hal ini adalah orang yang tidak optimis dan percaya diri. Dia hanya tidak mengetahui apa itu percaya diri dan optimis. Jika dia sukses, dia artinya sudah berusaha dari segala kegagalannya. Jika seseorang sudah berusaha, bangkit lagi dan lagi, maka orang itu adalah percaya diri dan optimis.

No comments:

Post a Comment