Monday 18 January 2016

MASALAH SOSIAL SECARA UMUM



A. Penjelasan tentang masalah sosial
Yang dimaksud dengan masalah sosial adalah suatu kondisi yang terlahir dari sebuah keadaan masyarakat yang tidak ideal, atau definisi masalah sosial yaitu ketidaksesuaian unsur-unsur masyarakat yang dapat membahayakan kehidupan kelompok sosial. Masalah Sosial juga dapat diartikan sebagai perbedaan antara harapan dan kenyataan atau sebagai kesenjangan antara situasi yang ada dengan situasi yang seharusnya (Jenssen, 1992). Masalah sosial dipandang oleh sejumlah orang dalam masyarakat sebagai sesuatu kondisi yang tidak diharapkan. Masalah sosial merupakan suatu kondisi yang dapat muncul dari keadaan masyarakat yang kuranga atau tidak ideal, maksudnya selama terdapat kebutuhan dalam masyarakat yang tidak terpenuhi secara merata maka masalah sosial akan tetap selalu ada didalam kehidupan. 

Karakteristik
  •          Kondisi yang dirasakan banyak orang
Suatu masalah baru dapat dikatakan sebagai masalah sosial apabila kondisinya dirasakan oleh banyak orang. Namun,tidak ada batasan mengenai berapa jumlah orang yang harus yang harus merasakan masalah tersebut. Jika suatu masalah mendapat perhatian dan pembicaraan yang lebih dari satu orang, masalah tersebut adalah masalah sosial.
  •          Kondisi yang dinilai tidak menyenangkan
Menurut paham hedonisme, orang cenderung mengulang sesuatu yang menyenangkan dan menghindari sesuatu yang tidak mengenakkan. Orang senantiasa menghindari masalah, karena masalah selalu tidak menyenangkan. Penilaian masyarakat sangat menentukan suatu masalah dapat dikatakan sebagai masalah sosial.
  •          Kondisi yang menuntut perpecahan
Suatu kondisi yang tidak menyenangkan senantiasa menuntut pemecahan. Umumnya, suatu kondisi dianggap perlu dipecahkan jika masyarakat menganggap masalah tersebut perlu dipecahkan.
  •          Pemecahan masalah tersebut harus diselesaikan melalui aksi secara kolektif
Masalah sosial berbeda dengan masalah individual. Masalah individual dapat diatasi secara individual, tetapi masalah sosial hanya dapat diatasi melalui rekayasa sosial seperti aksi sosial, kebijakan sosial atau perencanaan sosial, karena penyebab dan akibatnya bersifat multidimensional dan menyangkut banyak orang.

B. Contoh masalah sosial
1. Kemiskinan
Yaitu merupakan suatu keadaan yang dimana terjadi ketidak mampuan untuk dapat memenuhi kebutuhan dasar dalam kehidupan, diantaranya seperti: sandang, pangan dan papan. Kemiskinan bukan hanya terjadi di daerah-daerah plosok saja akan tetapi dapat terjadi juga di daerah perkotaan.

2.    Pengangguran
Pengangguran merupakan salah satu contoh dari permasalahan sosial saat ini, meningkatnya jumlah penagguran biasanya disebabkan oleh jumlah penduduk yang semakin meningkat sedangkan jumlah lapangan kerja yang masih terbatas atau masih sedikit, hal seperti ini harus segera di atasi oleh pemerintah dengan cara menyediakan lapangan kerja yang banyak supaya dapat mengurangi jumlah pengangguran.

3.    Masalah pada pendidikan
Kurangnya pendidikan merupakan salah satu masalah sosial yang terjadi dalam masyarakan, misalnya seperti banyak anak-anak membantu orang tuanya untuk mencari nafkah, hal ini disebabkan karena ketidak mampuan mereka dalam membiayai sekolah.


C. Faktor yang dapat menimbulkan masalah sosial

1. Faktor Ekonomi
Masalah dalam ekonomi biasanya berupa masalah pengangguran, kemiskinan dan lain-lain. Dalam masalah ini biasanya yang harus bertanggung jawab adalah pemerintah, karena pemerintah kurang menyediakan lapangan kerjan bagi masyarakat. Jika masyarakat mengalami permasalahan ini akan mengakibatkan sangat rentannya anggota masyarakat untuk melakukan tindakan krriminalitas.

2. Faktor Budaya
Faktor ini maksudnya kebudayaan yang semakin berkembang pada masyarakat akan mempunyai peran yang dapat memicu timbulnya masalah sosial. Misalnya seperti pernikahan pada usia dini, kawin-cerai, kenakalan pada remaja dan lain-lain atau seperti saat ini negara kita sedang terus menerus dimasuki budaya asing.

3.    Faktor Biologis
Selanjutnya adalah faktor biologis, faktor ini dapat menyebabkan timbulnya masalah sosial misalnya seperti kuarang gizi, penyakit menular dan lain-lain. Hal ini terjadi karena kurangnya fasilitas-fasilitas kesehatan yang layak dan dapat terjadi juga karena kondisi ekonomi maupun pendidikan masyarakat yang tidak mencukupi.

4. Faktor Psikologis
Selain faktor diatas ada juga faktor psikologis, masalah seperti ini dapat muncul jika psikologis suatu masyarakat sangat lemah. Faktor psikologis juga dapat juga muncul jika beban hidup yang berat yang dirasakan oleh masyarakat khususnya yang ada di daerah perkotaan, pekerjaaan yang menumpuk sehingga menimbulkan stress lalu dapat menimbulkan luapan emosi yang nantinya dapat memicu konflik antar anggota masyarakat.


D. Cara mengatasi masalah sosial

Upaya pengendalian
  •         Sosialisi
Fromm (1994) menyatakan bahwa jika suatu masyarakat ingin berfungsi secara efisien, maka anggotanya harus memiliki sifat yang membuat mereka ingin berbuat sesuai dengan apa yang harus mereka lakukan sebagai anggota masyarakat. Mereka harus menghentikan kegiatan mereka secara obyektif perlu mereka melakukan. Orang dapat dikendalikan dengan mensosialisasikannya kepada mereka, sehingga mereka menjalankan peran sesuai dengan apa yang diharapkan.
  •         Tekanan sosial
Ketika seseorang mengalami tekanan keinginan dari sebuah masalah maka ini adalah sebuah proses yang berkesinambungan dan sebagian besar berlangsung tanpa disadari. seseorang memilih menjadi seorang petani kecil, dan kemudian hanya berpandangan tentang partai Republik yang baik, namun berbeda ketika Dia mengalami tekanan dari partai ini, maka Ia akan memiliki haluan yang berbeda dengan pandangannya sebelumnya. Hal ini akan sama saat keadaan dilakukannya penekanan pada masalah sosial melalui perubahan paradigma terhadap masalah tersebut.
Adapun beberapa cara untuk mengatasi masalah sosial, diantaranya sebagai berikut ini:
  • Meningkatkan mutu dan pemerataan pendidikan.
  • Meningkatkan kesadaran sosial.
  • Menyediakan lapangan kerja yang banyak.
  • Meningkatkan pemerataan pembangunan atau fasilitas publik.
  • Mensosialisasilkan norma sosial dan nilai-nilai sosial. 
  • Memberikan sanksi sosial yang tegas bagi yang melanggar, dan lain-lain.

No comments:

Post a Comment