Jika
kita lihat didalam Al-qur’an, Allah SWT meng-atas-nama-kan waktu, bahwasanya
setiap orang berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman, beramal
shaleh, mengajak kepada kebaikan dan saling menetapi dalam kesabaran. Begitu
berharganya waktu bagi setiap orang sehingga ada pepatah yang mengatakan “waktu adalah uang”. Lantas apa makna
dari semua itu? Menurut pemahaman saya, ketika seseorang menyediakan waktunya
untuk anda maka orang tersebut telah mengorbankan harta terbesarnya untuk anda.
Selain itu, ayat tersebut bermkana bahwasanya manusia yang Allah ciptakan dan
diberi waktu untuk hidup didunia ini berarti telah Allah berikan sesuatu yang
berharga dengan diberikannya waktu kedalam kehidupan mereka.
Orang
yang baik dan memiliki intelegensi yang tinggi tidak akan mengabaikan kata-kata
seseorang yang tengah berbicara kepadanya, atau memberikan sikap acuh tak acuh. Ia akan berusaha untuk mendengarkan
dengan seksama, menghargai setiap detail perkataan lawan bicaranya. Fenomena
yang terjadi saat ini sangatlah miris. Ketika orang tua, guru, dosen atau orang
yang lebih tua lainnya tengah berbicara kepada anaknya misalkan, bukan
pendengaran yang penuh konsentrasi yang mereka dapatkan, akan tetapi sikap acuh
tak acuh dari sang anak yang mereka terima, dengan orang yang lebih tua saja masyarakat kurang memiliki perhatian, apalagi terhadapa lawan bicara yang lebih muda.
Jadi,
dengan waktu yang telah Allah berikan kepada kita, itu berarti kita memiliki berbagai
kewajiban. Bagaimana waktu tersebut bermanfaat bagi diri kita pribadi dengan
membahagiakan orang-orang yang kita kenal maupun tidak kita kenal, juga kita
manfaatkan waktu tersebut untuk memberikan sesuatu yang istimewa kepada sang
pemberi waktu dengan menjalankan perintahnya dalam ketulusan.
Allah
SWT sangat baik kepada kita, memberikan waktu hingga detik ini. Sudah kah kita
bersyukur dan memanfaatkan waktu tersebut dengan baik? Kalaulah kita gunakan
waktu kita untuk mencari uang, jangan sampai setiap detik dalam hidup kita
hanya digunakan untuk hal tersebut. Percayalah, kebahagiaan hidup baik didunia
maupun diakhirat bukanlah terletak dalam uang yang banyak.
Telah
banyak contoh dikehidupan nyata, bagaimana orang-orang yang memiliki uang
miliyaran bahkan triliunan tetapi masih merasa kurang dan tidak mendapatkan
kebahagiaan dari uangnya tersebut, sebab sejatinya Allah tidaklah meletakkan
kebahagiaan didalam harta, Allah meletakkan kebahagiaan pada ketaatan dalam
menjalankan segala perintahnya dengan menjauhi apa yang dilarangnya. Semoga
saya dan pembaca dianugrahkan oleh Allah waktu-waktu yang berkah sehingga dapat
dimanfaatkan dengan baik setiap detiknya dalam mengarungi derasnya cobaan dan
rintangan hidup didunia.
No comments:
Post a Comment